Tuntunan al-Qur'an dalam menyampaikan kebenaran
Wahai, saudaraku!
Selama ini, hampir kebanyakan orang begitu bicara soal kebenaran, maka suaranya lantang, saking kebablasannya, sampai menuduh musyrik, khurafat dan bid'ah kepada saudaranya. Yang dlm kenyataannya masih mengucapkan "la ilaaha illallah" (tiada tuhan selain Allah).
Saudaraku...
Tuntunan al-Qur'an, jangankan dakwah kpd sesama muslim, sedangkan dakwah kepada orang kafir, musuh Allah, Allah memberi tuntunan sebagai berikut :
Musa as setelah diberi wahyu dan diberi mukjizat, berupa tongkat yang bisa berubah menjadi seekor makhluk yang hidup (ular), dan bisa dikembalikan ke bentuk tongkat semula. Dan juga tangan kanan beliau as bisa mengeluarkan cahaya yang sangat terang, sebagai bukti kenabian beliau as, maka Allah berfirman :
"Pergilah kalian berdua (bersama Nabi Harun as, saudaranya) kepada Fira'un, sesungguhnya ia telah melakukan perbuatan keji;
Dan berkatalah kalian berdua kepadanya dg perkataan yg lemah lembut, siapa tahu ia (fir'aun) mau berpikir atau takut (kpd Allah)."
(QS. Thaha :43-44)
Sungguh fir'aun itu mengaku dirinya sebagai tuhan selain Allah dan memaksa rakyatnya untuk menyembahnya. Dan kezaliman dia yang lain adalah membunuh setiap bayi lahir laki2 dan membiarkan hidup yg perempuan, krn ia tahu,
kelak kekuasaannya akan tidak disukai dan ia digulingkan.
Sungguh, seorang pemimpin yg durhaka. Terang-terangan dalam berbuat dosa dan zalim kepada rakyatnya. Kasar, bengis dan bertangan besi. Tapi, Allah menasehati Nabi Musa as, berkatalah kepadanya dengan lemah lembut.
Subhanallah, saudaraku!
Allah maha Mengetahui segala hikmah, bahwa dakwah secara kasar tidak akan menyentuh hati, dan dijauhi oleh orang yg kita ajak kepada kebenaran.
Sedangkan dengan lemah lembut saja belum tentu didengar. Apalagi berdakwah dgn cara kasar, mencaci dan menyindir.
Apalagi, jika yang dibicarakan adalah yg sebetulnya ada tuntunan dalam syari'at, tapi didustakan oleh muslim lainnya yang berbeda pendapat. Dan, bukannya dapat pahala, malah mendapat dosa.
Saudaraku..
Jika engkau merasa benar, maka jangan takut dicaci-maki. Jika engkau merasa itu adalah sesuai dengan syariat agama, walaupun tidak sedikit yng menyalahimu, maka bersabarlah.
Juga dalam ayat lain, Allah swt memberi petunjuk :
"Ajaklah manusia ke jalan Tuhan-mu, dengan hikmah dan nasehat yg baik, dan bantahlah mereka dengan (cara) yg lebih baik."
(Al-qur'an).
Subhaanallah...
Saudaraku,
Allah memberi arahan ajaklah manusia. Ya, manusia. Baik yang atheis, kafir, musyrik, munafik, fasik. Ajaklah mereka yang tidak mengakui Allah swt, supaya sadar dan kembali ke fitrah (naluri mengakui adanya kekuatan lain yg maha Kuat). Siapa lagi kalau bukan "Allah".
Ajaklah mereka yg kafir, tahu Allah sebagai Tuhan, tapi mengingkari perintah dan larangan, atau kafir terhadap sebagian ayat dan beriman terhadap ayat lain. Seperti golongan Yahudi dan Nasrani. Di samping mereka beriman kepada Allah, mereka juga mengakui ada tuhan-tuhan lain selain Allah sebagai sembahan.
Ajaklah mereka yang munafik, di mulut beriman, tapi di hati ingkar dan kafir, supaya mereka mengetahui kebenaran ini.
Ajaklah mereka yang fasiq, yang beriman kepada Allah tapi masih sangat suka berbuat dosa dan maksiat, bid'ah. Ajaklah mereka ke jalan Tuhan-mu dengan "HIKMAH" (ajakan-ajakan yg tidak menjurus langsung kpd perbuatan mereka dengan tamtsil atau perumpamaan-perumpamaan. Dengan lemah lembut dan kasih sayang. Supaya mereka mengerti kesalahan mereka.
Dengan tujuan, sama sekali tidak menyinggung hati mereka. Sudah maklum, manusia jika dilarang langsung, akan marah dan tersinggung, seperti Iblis saat disuruh sujud, tanpa diterangkan maksud dan tujuannya. Kenapa harus bersujud. Tdk mengerti, bahwa Adam as memang mendapat kemuliaan dari Allah swt, yg andai Iblis tahu hakekatnya, dia tidak akan menolak. Tapi krn ketidak tahuannya ini, saat Allah swt bertanya padanya : "Apa yg menghalangimu tdk mau sujud kepada Adam, wahai Iblis?"
Dengan tdk merasa bersalah, merasa apa sih keistimewaan Adam, yang diciptakan dalam rentang waktu ribuan tahun, baru diciptakannya Adam hari itu, lalu Iblis menjawab :
"Aku lebih baik dari dia!"
Dia Engkau ciptakan dari lumpur hitam yg kering (tanah), sedangkan aku ...
Selama ini, hampir kebanyakan orang begitu bicara soal kebenaran, maka suaranya lantang, saking kebablasannya, sampai menuduh musyrik, khurafat dan bid'ah kepada saudaranya. Yang dlm kenyataannya masih mengucapkan "la ilaaha illallah" (tiada tuhan selain Allah).
Saudaraku...
Tuntunan al-Qur'an, jangankan dakwah kpd sesama muslim, sedangkan dakwah kepada orang kafir, musuh Allah, Allah memberi tuntunan sebagai berikut :
Musa as setelah diberi wahyu dan diberi mukjizat, berupa tongkat yang bisa berubah menjadi seekor makhluk yang hidup (ular), dan bisa dikembalikan ke bentuk tongkat semula. Dan juga tangan kanan beliau as bisa mengeluarkan cahaya yang sangat terang, sebagai bukti kenabian beliau as, maka Allah berfirman :
"Pergilah kalian berdua (bersama Nabi Harun as, saudaranya) kepada Fira'un, sesungguhnya ia telah melakukan perbuatan keji;
Dan berkatalah kalian berdua kepadanya dg perkataan yg lemah lembut, siapa tahu ia (fir'aun) mau berpikir atau takut (kpd Allah)."
(QS. Thaha :43-44)
Sungguh fir'aun itu mengaku dirinya sebagai tuhan selain Allah dan memaksa rakyatnya untuk menyembahnya. Dan kezaliman dia yang lain adalah membunuh setiap bayi lahir laki2 dan membiarkan hidup yg perempuan, krn ia tahu,
kelak kekuasaannya akan tidak disukai dan ia digulingkan.
Sungguh, seorang pemimpin yg durhaka. Terang-terangan dalam berbuat dosa dan zalim kepada rakyatnya. Kasar, bengis dan bertangan besi. Tapi, Allah menasehati Nabi Musa as, berkatalah kepadanya dengan lemah lembut.
Subhanallah, saudaraku!
Allah maha Mengetahui segala hikmah, bahwa dakwah secara kasar tidak akan menyentuh hati, dan dijauhi oleh orang yg kita ajak kepada kebenaran.
Sedangkan dengan lemah lembut saja belum tentu didengar. Apalagi berdakwah dgn cara kasar, mencaci dan menyindir.
Apalagi, jika yang dibicarakan adalah yg sebetulnya ada tuntunan dalam syari'at, tapi didustakan oleh muslim lainnya yang berbeda pendapat. Dan, bukannya dapat pahala, malah mendapat dosa.
Saudaraku..
Jika engkau merasa benar, maka jangan takut dicaci-maki. Jika engkau merasa itu adalah sesuai dengan syariat agama, walaupun tidak sedikit yng menyalahimu, maka bersabarlah.
Juga dalam ayat lain, Allah swt memberi petunjuk :
"Ajaklah manusia ke jalan Tuhan-mu, dengan hikmah dan nasehat yg baik, dan bantahlah mereka dengan (cara) yg lebih baik."
(Al-qur'an).
Subhaanallah...
Saudaraku,
Allah memberi arahan ajaklah manusia. Ya, manusia. Baik yang atheis, kafir, musyrik, munafik, fasik. Ajaklah mereka yang tidak mengakui Allah swt, supaya sadar dan kembali ke fitrah (naluri mengakui adanya kekuatan lain yg maha Kuat). Siapa lagi kalau bukan "Allah".
Ajaklah mereka yg kafir, tahu Allah sebagai Tuhan, tapi mengingkari perintah dan larangan, atau kafir terhadap sebagian ayat dan beriman terhadap ayat lain. Seperti golongan Yahudi dan Nasrani. Di samping mereka beriman kepada Allah, mereka juga mengakui ada tuhan-tuhan lain selain Allah sebagai sembahan.
Ajaklah mereka yang munafik, di mulut beriman, tapi di hati ingkar dan kafir, supaya mereka mengetahui kebenaran ini.
Ajaklah mereka yang fasiq, yang beriman kepada Allah tapi masih sangat suka berbuat dosa dan maksiat, bid'ah. Ajaklah mereka ke jalan Tuhan-mu dengan "HIKMAH" (ajakan-ajakan yg tidak menjurus langsung kpd perbuatan mereka dengan tamtsil atau perumpamaan-perumpamaan. Dengan lemah lembut dan kasih sayang. Supaya mereka mengerti kesalahan mereka.
Dengan tujuan, sama sekali tidak menyinggung hati mereka. Sudah maklum, manusia jika dilarang langsung, akan marah dan tersinggung, seperti Iblis saat disuruh sujud, tanpa diterangkan maksud dan tujuannya. Kenapa harus bersujud. Tdk mengerti, bahwa Adam as memang mendapat kemuliaan dari Allah swt, yg andai Iblis tahu hakekatnya, dia tidak akan menolak. Tapi krn ketidak tahuannya ini, saat Allah swt bertanya padanya : "Apa yg menghalangimu tdk mau sujud kepada Adam, wahai Iblis?"
Dengan tdk merasa bersalah, merasa apa sih keistimewaan Adam, yang diciptakan dalam rentang waktu ribuan tahun, baru diciptakannya Adam hari itu, lalu Iblis menjawab :
"Aku lebih baik dari dia!"
Dia Engkau ciptakan dari lumpur hitam yg kering (tanah), sedangkan aku ...
0 komentar:
Posting Komentar